Melalui nukilan yang pertama, dia pernah memberitahu aku supaya dapat menulis tentang diri aku dan dia.
Inilah hasilnya, terciptalah nukilan yang bertajuk, "Saatku" khas untuk insan yang bernama Nur Shazila Binti Saharil.
Saatku
Saatku bertemu kamu,
Diam tak memandangmu,
Saatku menatap kamu,
Hidungmu serupa denganku.
Saatku bercakap denganmu,
Alangkah indah situasi itu,
Saatku mengadu kepadamu,
Terubat segala kesunyianku.
Saatku bersama denganmu,
Kupegang erat jari-jemarimu,
Saatku berada dekat denganmu,
Terasa hangatnya hati kamu itu.
Saatku melihat telatahmu,
Terasa bagaikan di dunia yang baru,
Saatku melihat fotomu,
Terasa amat rindu kepadamu.
Saatku berada jauh denganmu,
Hidup bagaikan dijajah,
Saatku keseorangan tanpamu,
Bagaikan lumpuh kaku.
Saatku mengingati kamu,
Hidup sangat-sangat indah,
Saatku melupakan kamu,
Terasa diseksa menunggu diperah.
Hanya kamu sahaja tahu tentang kita.
Setiap jam, setiap minit, setiap saat, memang berharga dan bermakna. Setiap saat bersamanya walaupun sejam, ia sangatlah indah dan bermakna dalam hidup aku. Tak ada apa yang akan dapat digantikan dengan saat-saat aku dengan kamu..
Friday, June 19, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment